Judul :
“ Upaya
Meningkatkan Kemampuan pasing Bawah Permaianan bola Voly dengan Metode
Demontrasi pada siswa kelas V SDN Nglumber I Kecamatan Kepohbaru Kabupaten
Bojonegoro
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan
olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki dampak positif dalam
perkembangan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Karena kegiatan olahraga selain memberi
manfaat kesehatan fisik juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan
sosialisasi siswa di berbagai bidang.
Perkembangan olah raga di
tanah air saat ini semakin semarak. Berbagai cabang olah raga mulai diminati
oleh masyarakat baik di kota maupun di daerah. Antusias masyarakat terhadap
perkembangan olahraga di tanah air di tunjukkan dengan dukungan mereka kepada
atlet – atlet yang berlaga di kejuaraan baik tingkat nasional maupun
internasional. Berbagai kejuaraan olahraga baik yang diselenggarakan di daerah
maupun di ibukota selalu dPenjaskesdati oleh penonton, misalnya liga sepak bola
Indonesia (Liga Djarum). Para seporter masing – masing kesebelasan memberikan
dukungan moril maupun materiil kepada kesebelasan kesayangannya. Tak hanya
sepak bola cabang olah raga yang lain seperti badminton, bola voli, basket,
tenis lapangan dan tenis meja juga semarak di berbagai penjuru tanah air.
Mencermati fenomena diatas
tepat sekali kirannya bahwa saat ini olahraga telah menempati ruang khusus pada
masyarakat Indonesia. Olahraga menjadi bukan sekedar kebutuhan namun juga
hiburan yang layak di tonton. Jika dahulu piminat olahraga hanya di dominasi
oleh para lelaki dewasa saat ini para wanita dan anak – anak kecil pun juga
menaruh minat yang sangat besar kepada perkembangan olah raga.
Kepedulian masyarakat kepada
olahraga juga ditunjukkan dengan pembinaan atlet – atlet daerah. Kerjasama
dengan pemerintah baik ditingkat daerah, propinsi maupun tingkat nasional
hingga internasional. Maka tidak mengherankan apabila di daerah mulai
bermunculan club – club olahraga kecil maupun besar dari berbagai cabang
olahraga.
Sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal yang berperan sebagai wadah mendidik siswa untuk cerdas,
terampil, dan memiliki wawasan yang luas juga dapat berfungsi untuk mencari
bibit unggul dalam bidang olahraga. Mencari bibit unggulan tidaklah mudah harus
ada suatu kerjasama antara lembaga masyarakat dan berbagai pihak terkait.
Seorang siswa yang memiliki bakat dalam bidang olahraga tertentu harus dibina
secara baik dan aktif supaya siap berprestasi.
Permasalahan yang sering
dihadapi sekolah dalam membina siswa dalam bidang olahrga adalah kurangnya
motivasi siswa dalam belajar suatu cabang olahraga tertentu. Siswa cenderung
mengangap olahraga hanya sebagai hiburan semata. Mereka kurang serius dalam
memfokuskan diri dalam cabang olah raga tertentu yang di gemari padahal mereka
memiliki minat dan bakat dalam bidang tersebut.
Sedangkan berhasilnya tujuan
pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat
mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa.
Untuk mengatasi permasalahn diatas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara
maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru mampu menyampaikan semua mata pelajaran yang
tercantum dalam proses pembelajaran secara tepat dan sesuai dengan
konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Berdasarkan uraian diatas,
maka perlu dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi siswa dalam pelajaran jasmani. Dalam penelitian ini materi yang
dipilih adalah cabang olahraga bola voli karena olah raga ini merupakan salah
satu olahraga yang populer. Dalam penelitian ini peneliti memilih judul
penelitian, “ Upaya Meningkatkan Kemampuan pasing Bawah Permaianan bola Voly
dengan Metode Demontrasi pada siswa kelas V SDN Nglumber I Kecamatan Kepohbaru
Kabupaten Bojonegoro”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
dirumuskan suatu maslaah sebagai berikut:
1. Bagaimana meningkakan Kemampuan pasing bawah
Pada permaianan Bola Voli pada sisswa
kelas V SDN Nglumber I dengan diterapkannya metode Demontrasi ?
2. Bagaimanakah pengaruh metode Demontrasi
terhadap peningkatan pasing bawah pada
siwa kelas v SDN Nglumber I ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan
permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui
peningkatan kemampuan pasing bawah
setelah diterapkan metode Demontrasi pada sisswa kelas V SDN Nglumber I
2. Mengetahui pengaruh metode Demontrasi terhadap
peningkatan pasing bawah pada siwa kelas
v SDN Nglumber I ?
D. Manfaat Penelitian
a.Bagi siswa
Meningkatkan
kemampuan permainan bola voli khususnya pasing bawah
b.Bagi Guru
Memberikan
informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan mata PelajaranPenjas.
c.Bagi Sekolah
Dapat
digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran
E. Asumsi
Dalam
penelitian ini diasumsikan bahwa :
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan
sungguh-sungguh dari awal sampai akhir pelajaran.
2. Siswa menerima semua penjelasan yang
disampaikan guru dengan baik
3. Dalam mengerjakan soal tes tanpa dipengaruhi
orang lain
F. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan
pembatasan masalah yang meliputi
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa
kelas V SDN Nglumber I kec.
Kepohbaru Kab. Bojonegoro
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli
semester genap tahun ajaran 2010 /2011
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan
Permaianan bola besar
G.KAJIAN
PUSTAKA
a. Sejarah Bola Voli
Permainan bola voli diciptakan
oleh William G. Morgan pada tahun 1985. ia adalah seorang Pembina pendidikan
jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA di kota Holyoke,
Massachusetts, Amerika Serikat.
Nama permainan in semula disebut
“Minonette” yang hamper serupa dengan permainan badminton. Jumlah pemain di
sini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula yakni untuk mengembangkan
kesegaran jasmani para buruh di samping bersenam secara missal. William G. Morgan
kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar
mencapai cabang olahraga yang dipertandingkan.
Nama permainan kemudian menjadi
“volley ball yang artinya kurang lebih mem-volley bola berganti-ganti.
Perkembangna permainan bola voli pada waktu itu di Amerika Serikat sangat cepat
berkat usaha William G. Morgan.
Tahun 1922 YMCA berhasil
mengadakan kejuaraan nasional bola voli di Negara Amerika Serikat. Pada saat
perang dunia I tentara-tenatra sekutu menyebarluaskan permainan ini ke Negara
–negara Asia dan Eropa terutama negarea Jepang, Cina, India, Filipina,
Perancis, Rusia, Estonia, Latvia, Ceko-slovakia, Rumania, Yugoslavia dan
Jerman.
Dalam perang dunia II permainan
ini tersebar luas di seluruh dunia terutama di Eropa dan Asia. Setelah perang
dunia II prestasi dan popularitas bola voli di USA menurun, sedang di Negara
lain terutama Eropa Timur dan Asia berkembang sangat cepat dan massal.
b. Prestasi Belajar Penjaskes
Belajar dapat membawa suatu perubahan pada
individu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari
yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan
pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar
di sekolah. Menurut Poerwodarminto (1991: 768), prestasi belajar adalah hasil
yang dicapai (dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan
hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan
ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran.
Berdasarkan
uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa
dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan
kegiatan belajar. Pencapaian
hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil
belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil
mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat
mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di
sekolah.
Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapt
diartikan bahwa prestasi belajar Penjaskes adalah nilai yang dipreoleh siswa
setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik
aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan)
dalam proses belajar mengajar Penjaskes.
c. Teknik Permainan Bola Voli
Teknik adalah suatu proses
melahirkan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk
menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan bola voli.
Dalam mempertinggi prestasi bola
voli, teknik ini erat hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik
dan mental. Teknik dasar bola voli harus harus betul-betul dikuasai terlebih
dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola voli.
Penguasaan teknk dasar permainan
bola voli merupakan salah satu unsure yang ikut menentukan menang atau kalahnya
suatu regu di dalam suatu pertandingan di samping unsure-unsur kondisi fisik,
taktik dan mental.
Adapun teknik-teknik dasar
permainan bola voli menurut sistematikanya adalah sebagai berikut :
·
teknik dasar pasing atas
·
teknik pasing bawah
·
set-up/umpan
·
smash : 1. normal smash
·
semi smash
·
push smash
·
servis : 1. servis tangan bawah
·
servis tangan atas
·
block/bendungan : 1. block
tunggal
·
block berkawan
H.Metode
Demontrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik
secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang yang relevan
dengan pokok bahasan atau meteri yang sedang disajikan. Muhibbin syah (2000).
Metode demonstrasi adalah metode tang digunakan untuk
memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan
bahan pembelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, (2000).
Model pembelajaran sebagai suatu rencana atau kerangka
yang dapat digunakan untuk merancang mekanisme pembelajaran yang bermakna,
menurut West brook 4 rongers (1994) jenis program pembelajaran yang diterapkan
mempengaruhi pengembanganb. Kemampuan penalaran siswa, komponen utama yang
secra langsung membentuk model pembelajaran adalah meteri subjek yang dibahas.,
guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai subjek belajar, pendekatan dan
metode, serta alat evaluasi yang digunakan.
Langkah-langkah
:
- Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
- Guru
menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
- Menyiapkan
bahan atau alat yang diperlukan
- Menunjuk
salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
pengaruh metode Demontrasi terhadap peningkatan pasing bawah pada siwa kelas V SDN
Nglumber I ?
- Seluruh
siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
- Tiap
siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemontrasikan.
- Guru membuat kesimpulan.
I.Rencana
dan prosedur penelitian
a. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah merupakan hasil kegiatan
manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses alamiah antara lain penyelidikan,
penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan (Kurikulum SD, 1993 : 125).
Jenis Penelitian yang dilakukan disini adalah penelitian tindakan
kelas.
b. Lokasi dan subjek
penelitian
1. Lokasi
Penelitian
ini dilakukan di SD Nglumber 1 Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro di mana peneliti melaksanakan tugas sebagai
guru pengajar. Obyek penelitian siswa kelas V semester 1 pada mata pelajaran Penjaskes
pokok bahasan pasing bawah bola voli di SD Nglumber 1 Kecamatan Kabupaten
Bojonegoro Tahun pelajaran 2011/2012.
2. Waktu
Penelitian
ini dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai
minggu kedua bulan Juli sampai dengan minggu kedua bulan Septembeer 2011.
3. Mata Pelajaran
Perbaikan
pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran Penjaskes kelas V semester1
untuk pokok bahasan pasing bawah bola voli.
4. Karakteristik Siswa
c. Deskripsi Per Siklus
Dalam
penelitian ini digunakan 2 siklus meliputi tahap – tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Masing – masing siklus berlangsung 2 atau
3 kali pertemuan dan penelitian ini dilakasanakan dari minggu kedua bulan Juli
sampai minggu ke dua bulan September 2011, tiap siklus dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, permasalahan yang belum dapat dipecahkan
dalam siklus 1 direflesikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan untuk
mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti melakuakan berbagai langkah perbaikan
untuk diterapkan dalamn siklus II, Hal ini dilaksanakan terus dari satu siklus
ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat di pecahkan secara
tuntas
Ø Perencanaan (Planning)
Sebagai tahap awal guru mempersiapkan
kegiatan belajar mengajar (KBM) antara lain :
·
Mempersiapkan buku – buku
sebagai sumber belajar
·
Mempersiapkan berbagai benda
penghantar panas sebagai bahan pendukung pembelajaran.
·
Mempersiapkan materi yang akan
disampaikan
Ø Pengamatan (Observing)
Perencanaan siklus I dapat dilaksanakan
tapi belum maksimal sebab ada beberapa siswa yang masih bingung dengan
penerapan metode demonstrasi tersebut dalam pembelajaran. Sementara itu
pengarahan terhadap siswa dalam melakukan diskusi terlihat mempengaruhi
motivasi dan keaktifan belajar siswa walaupun belum optimal. Berdasarkan
pengamatan yang diperoleh dalam siklus yang diperoleh hasil sebagai berikut :
1.
Siswa merasa belum percaya diri
dalam mengemukakan pendapatnya tentang demonstrasi yang dilaksanakan didepan
kelas.
2.
Sebagian besar siswa tertarik
dengan metode yang diterapkan. Terbukti dengan antusiasme mereka memperhatikan
demonstrasi yang dilaksanakan didepan kelas.
3.
Ada beberapa siswa
yang cenderung ramai.
Ø Refleksi
Setelah selesai pelaksanaan tindakan
diadakan refleksi untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan. Dalam
refleksi ini observasi memberikan data tentang pelaksanaan pembelajaran. Data
yang tersedia kemudian dianalisis.
1.
Proses belajar mengajar
berjalan sesuai rencana walaupun belum
sempurna.
2.
Siswa masih banyak yang belum
memahami metode demonstrasi.
3.
Suasana kelas cenderung masih
ramai dan belum mengarah ke kondisi hidup.
4.
Siswa masih ragu-ragu bertanya
sehingga guru cenderung lebih banyak menjelaskan.
2) Siklus II
Ø Perencanaan (Planning)
·
Guru memberikan penjelasan
ulang tentang tujuan pembelajaran yang kondusif melalui metode demonstrasi pada
pokok bahasan pasing bawah bola voli agar tidak disalah artikan oleh para
siswa.
·
Guru menjelaskan cara-cara dan
kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
·
Guru mengecek perlengkapan yang
akan digunakan dalam pembelajaran.
Ø Pelaksanaan (Action)
·
Penyerahan laporan sederhana
tentang tugas yang sebelumnya diberikan pada siklus I
·
Siswa melakukan pengamatan
secara bergiliran.
Ø Pengamatan
Dari pengamatan yang diperoleh peneliti diketahui bahwa
:
a.
Langkah – langkah kegiatan
dalam penerapan metode demonstrasi sudah dilaksanakan dengan baik.
b.
Keberhasilan guru dalam
membimbing dan memantau para siswa sudah memadai. Hal ini dilihat dari hampir
semua siswa tertarik untuk melaksanakan demonstrasi dan melakukan pengamatan.
c.
Dari lembar observasi diperoleh
keterangan bahwa para siswa selama pembelajaran mengalami kemajuan motivasi dan
semangat melakukan kegiatan karena menurut mereka pembelajaran dengan metode demonstrasi
ini sangat menyenangkan.
Ø Refleksi
Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat
pada siklus II dapat direfleksikan sebagai berikut :
a.
Semua tindakan yang
direncanakan dapat berjalan dengan lancar.
b.
Siswa menjadi terlatih untuk
menyimpulkan suatu konsep dalam sebuah pokok bahasan.
c.
Siswa mendapat pengalaman bahwa
pelajaran Penjaskes dapat dihubungkan dengan fenomena – fenomena alam yang ada
disekitar mereka
d. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan
data hasil penelitian maka digunakan beberapa
instrument sebagai berikut :
o
Lembar rencana pembelajaran
kegiatan belajar mengajar
o
Lembar instrumen berupa
soal-soal
o
Rubrik Penilaian
o
Lembar Evaluasi
J. JADWAL PENELITIAN
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
Sstudy Penelitian
|
||||||
2
|
Menyusun Proposal
|
||||||
3
|
Pengumpulan data
|
||||||
4
|
Analisis data
|
||||||
5
|
Menyusun draf Laporan
|
||||||
6
|
Revisi
|
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi , 2002.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakti
Jakarta PT. Rineksa Cipta
Engkos S.R. 1994. Penjaskes.
Jakarta; Erlangga
Husni, Agusta, dkk. 1987.
Buku pintar Olahraga . Jakarta; CV
Mawar Gempita
Muhajir, 1998, Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, Untuk SD Kelas 3,
JakartaErlangga
Slamet, S.R. 1994.Penjaskes 3.
Jakarta; Tiga Serangkai
Suharno. 1986, Ilmu
Kepelatihan Olah Raga Yogyakarta; IKIP Yogyakarta.
Syarifuddin, Aib. 1997,
Penjaskes 1,2,3, Jakarta; PT. Gramedia Widiasmara
Indonesia
Muhamamad Muhyi F.2009,Trampil
Kinesterika, JakartaPT.Gramedia Widiasarana Indonesia.
Judul :
“ Upaya
Meningkatkan Kemampuan pasing Bawah Permaianan bola Voly dengan Metode
Demontrasi pada siswa kelas V SDN Nglumber I Kecamatan Kepohbaru Kabupaten
Bojonegoro
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan
olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki dampak positif dalam
perkembangan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Karena kegiatan olahraga selain memberi
manfaat kesehatan fisik juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan
sosialisasi siswa di berbagai bidang.
Perkembangan olah raga di
tanah air saat ini semakin semarak. Berbagai cabang olah raga mulai diminati
oleh masyarakat baik di kota maupun di daerah. Antusias masyarakat terhadap
perkembangan olahraga di tanah air di tunjukkan dengan dukungan mereka kepada
atlet – atlet yang berlaga di kejuaraan baik tingkat nasional maupun
internasional. Berbagai kejuaraan olahraga baik yang diselenggarakan di daerah
maupun di ibukota selalu dPenjaskesdati oleh penonton, misalnya liga sepak bola
Indonesia (Liga Djarum). Para seporter masing – masing kesebelasan memberikan
dukungan moril maupun materiil kepada kesebelasan kesayangannya. Tak hanya
sepak bola cabang olah raga yang lain seperti badminton, bola voli, basket,
tenis lapangan dan tenis meja juga semarak di berbagai penjuru tanah air.
Mencermati fenomena diatas
tepat sekali kirannya bahwa saat ini olahraga telah menempati ruang khusus pada
masyarakat Indonesia. Olahraga menjadi bukan sekedar kebutuhan namun juga
hiburan yang layak di tonton. Jika dahulu piminat olahraga hanya di dominasi
oleh para lelaki dewasa saat ini para wanita dan anak – anak kecil pun juga
menaruh minat yang sangat besar kepada perkembangan olah raga.
Kepedulian masyarakat kepada
olahraga juga ditunjukkan dengan pembinaan atlet – atlet daerah. Kerjasama
dengan pemerintah baik ditingkat daerah, propinsi maupun tingkat nasional
hingga internasional. Maka tidak mengherankan apabila di daerah mulai
bermunculan club – club olahraga kecil maupun besar dari berbagai cabang
olahraga.
Sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal yang berperan sebagai wadah mendidik siswa untuk cerdas,
terampil, dan memiliki wawasan yang luas juga dapat berfungsi untuk mencari
bibit unggul dalam bidang olahraga. Mencari bibit unggulan tidaklah mudah harus
ada suatu kerjasama antara lembaga masyarakat dan berbagai pihak terkait.
Seorang siswa yang memiliki bakat dalam bidang olahraga tertentu harus dibina
secara baik dan aktif supaya siap berprestasi.
Permasalahan yang sering
dihadapi sekolah dalam membina siswa dalam bidang olahrga adalah kurangnya
motivasi siswa dalam belajar suatu cabang olahraga tertentu. Siswa cenderung
mengangap olahraga hanya sebagai hiburan semata. Mereka kurang serius dalam
memfokuskan diri dalam cabang olah raga tertentu yang di gemari padahal mereka
memiliki minat dan bakat dalam bidang tersebut.
Sedangkan berhasilnya tujuan
pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat
mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa.
Untuk mengatasi permasalahn diatas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara
maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru mampu menyampaikan semua mata pelajaran yang
tercantum dalam proses pembelajaran secara tepat dan sesuai dengan
konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Berdasarkan uraian diatas,
maka perlu dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi siswa dalam pelajaran jasmani. Dalam penelitian ini materi yang
dipilih adalah cabang olahraga bola voli karena olah raga ini merupakan salah
satu olahraga yang populer. Dalam penelitian ini peneliti memilih judul
penelitian, “ Upaya Meningkatkan Kemampuan pasing Bawah Permaianan bola Voly
dengan Metode Demontrasi pada siswa kelas V SDN Nglumber I Kecamatan Kepohbaru
Kabupaten Bojonegoro”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
dirumuskan suatu maslaah sebagai berikut:
1. Bagaimana meningkakan Kemampuan pasing bawah
Pada permaianan Bola Voli pada sisswa
kelas V SDN Nglumber I dengan diterapkannya metode Demontrasi ?
2. Bagaimanakah pengaruh metode Demontrasi
terhadap peningkatan pasing bawah pada
siwa kelas v SDN Nglumber I ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan
permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui
peningkatan kemampuan pasing bawah
setelah diterapkan metode Demontrasi pada sisswa kelas V SDN Nglumber I
2. Mengetahui pengaruh metode Demontrasi terhadap
peningkatan pasing bawah pada siwa kelas
v SDN Nglumber I ?
D. Manfaat Penelitian
a.Bagi siswa
Meningkatkan
kemampuan permainan bola voli khususnya pasing bawah
b.Bagi Guru
Memberikan
informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan mata PelajaranPenjas.
c.Bagi Sekolah
Dapat
digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran
E. Asumsi
Dalam
penelitian ini diasumsikan bahwa :
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan
sungguh-sungguh dari awal sampai akhir pelajaran.
2. Siswa menerima semua penjelasan yang
disampaikan guru dengan baik
3. Dalam mengerjakan soal tes tanpa dipengaruhi
orang lain
F. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan
pembatasan masalah yang meliputi
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa
kelas V SDN Nglumber I kec.
Kepohbaru Kab. Bojonegoro
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli
semester genap tahun ajaran 2010 /2011
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan
Permaianan bola besar
G.KAJIAN
PUSTAKA
a. Sejarah Bola Voli
Permainan bola voli diciptakan
oleh William G. Morgan pada tahun 1985. ia adalah seorang Pembina pendidikan
jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA di kota Holyoke,
Massachusetts, Amerika Serikat.
Nama permainan in semula disebut
“Minonette” yang hamper serupa dengan permainan badminton. Jumlah pemain di
sini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula yakni untuk mengembangkan
kesegaran jasmani para buruh di samping bersenam secara missal. William G. Morgan
kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar
mencapai cabang olahraga yang dipertandingkan.
Nama permainan kemudian menjadi
“volley ball yang artinya kurang lebih mem-volley bola berganti-ganti.
Perkembangna permainan bola voli pada waktu itu di Amerika Serikat sangat cepat
berkat usaha William G. Morgan.
Tahun 1922 YMCA berhasil
mengadakan kejuaraan nasional bola voli di Negara Amerika Serikat. Pada saat
perang dunia I tentara-tenatra sekutu menyebarluaskan permainan ini ke Negara
–negara Asia dan Eropa terutama negarea Jepang, Cina, India, Filipina,
Perancis, Rusia, Estonia, Latvia, Ceko-slovakia, Rumania, Yugoslavia dan
Jerman.
Dalam perang dunia II permainan
ini tersebar luas di seluruh dunia terutama di Eropa dan Asia. Setelah perang
dunia II prestasi dan popularitas bola voli di USA menurun, sedang di Negara
lain terutama Eropa Timur dan Asia berkembang sangat cepat dan massal.
b. Prestasi Belajar Penjaskes
Belajar dapat membawa suatu perubahan pada
individu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari
yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan
pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar
di sekolah. Menurut Poerwodarminto (1991: 768), prestasi belajar adalah hasil
yang dicapai (dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan
hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan
ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran.
Berdasarkan
uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa
dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan
kegiatan belajar. Pencapaian
hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil
belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil
mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat
mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di
sekolah.
Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapt
diartikan bahwa prestasi belajar Penjaskes adalah nilai yang dipreoleh siswa
setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik
aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan)
dalam proses belajar mengajar Penjaskes.
c. Teknik Permainan Bola Voli
Teknik adalah suatu proses
melahirkan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk
menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan bola voli.
Dalam mempertinggi prestasi bola
voli, teknik ini erat hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik
dan mental. Teknik dasar bola voli harus harus betul-betul dikuasai terlebih
dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola voli.
Penguasaan teknk dasar permainan
bola voli merupakan salah satu unsure yang ikut menentukan menang atau kalahnya
suatu regu di dalam suatu pertandingan di samping unsure-unsur kondisi fisik,
taktik dan mental.
Adapun teknik-teknik dasar
permainan bola voli menurut sistematikanya adalah sebagai berikut :
·
teknik dasar pasing atas
·
teknik pasing bawah
·
set-up/umpan
·
smash : 1. normal smash
·
semi smash
·
push smash
·
servis : 1. servis tangan bawah
·
servis tangan atas
·
block/bendungan : 1. block
tunggal
·
block berkawan
H.Metode
Demontrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik
secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang yang relevan
dengan pokok bahasan atau meteri yang sedang disajikan. Muhibbin syah (2000).
Metode demonstrasi adalah metode tang digunakan untuk
memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan
bahan pembelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, (2000).
Model pembelajaran sebagai suatu rencana atau kerangka
yang dapat digunakan untuk merancang mekanisme pembelajaran yang bermakna,
menurut West brook 4 rongers (1994) jenis program pembelajaran yang diterapkan
mempengaruhi pengembanganb. Kemampuan penalaran siswa, komponen utama yang
secra langsung membentuk model pembelajaran adalah meteri subjek yang dibahas.,
guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai subjek belajar, pendekatan dan
metode, serta alat evaluasi yang digunakan.
Langkah-langkah
:
- Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
- Guru
menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
- Menyiapkan
bahan atau alat yang diperlukan
- Menunjuk
salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
pengaruh metode Demontrasi terhadap peningkatan pasing bawah pada siwa kelas V SDN
Nglumber I ?
- Seluruh
siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
- Tiap
siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemontrasikan.
- Guru membuat kesimpulan.
I.Rencana
dan prosedur penelitian
a. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah merupakan hasil kegiatan
manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses alamiah antara lain penyelidikan,
penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan (Kurikulum SD, 1993 : 125).
Jenis Penelitian yang dilakukan disini adalah penelitian tindakan
kelas.
b. Lokasi dan subjek
penelitian
1. Lokasi
Penelitian
ini dilakukan di SD Nglumber 1 Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro di mana peneliti melaksanakan tugas sebagai
guru pengajar. Obyek penelitian siswa kelas V semester 1 pada mata pelajaran Penjaskes
pokok bahasan pasing bawah bola voli di SD Nglumber 1 Kecamatan Kabupaten
Bojonegoro Tahun pelajaran 2011/2012.
2. Waktu
Penelitian
ini dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai
minggu kedua bulan Juli sampai dengan minggu kedua bulan Septembeer 2011.
3. Mata Pelajaran
Perbaikan
pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran Penjaskes kelas V semester1
untuk pokok bahasan pasing bawah bola voli.
4. Karakteristik Siswa
c. Deskripsi Per Siklus
Dalam
penelitian ini digunakan 2 siklus meliputi tahap – tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Masing – masing siklus berlangsung 2 atau
3 kali pertemuan dan penelitian ini dilakasanakan dari minggu kedua bulan Juli
sampai minggu ke dua bulan September 2011, tiap siklus dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, permasalahan yang belum dapat dipecahkan
dalam siklus 1 direflesikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan untuk
mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti melakuakan berbagai langkah perbaikan
untuk diterapkan dalamn siklus II, Hal ini dilaksanakan terus dari satu siklus
ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat di pecahkan secara
tuntas
Ø Perencanaan (Planning)
Sebagai tahap awal guru mempersiapkan
kegiatan belajar mengajar (KBM) antara lain :
·
Mempersiapkan buku – buku
sebagai sumber belajar
·
Mempersiapkan berbagai benda
penghantar panas sebagai bahan pendukung pembelajaran.
·
Mempersiapkan materi yang akan
disampaikan
Ø Pengamatan (Observing)
Perencanaan siklus I dapat dilaksanakan
tapi belum maksimal sebab ada beberapa siswa yang masih bingung dengan
penerapan metode demonstrasi tersebut dalam pembelajaran. Sementara itu
pengarahan terhadap siswa dalam melakukan diskusi terlihat mempengaruhi
motivasi dan keaktifan belajar siswa walaupun belum optimal. Berdasarkan
pengamatan yang diperoleh dalam siklus yang diperoleh hasil sebagai berikut :
1.
Siswa merasa belum percaya diri
dalam mengemukakan pendapatnya tentang demonstrasi yang dilaksanakan didepan
kelas.
2.
Sebagian besar siswa tertarik
dengan metode yang diterapkan. Terbukti dengan antusiasme mereka memperhatikan
demonstrasi yang dilaksanakan didepan kelas.
3.
Ada beberapa siswa
yang cenderung ramai.
Ø Refleksi
Setelah selesai pelaksanaan tindakan
diadakan refleksi untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan. Dalam
refleksi ini observasi memberikan data tentang pelaksanaan pembelajaran. Data
yang tersedia kemudian dianalisis.
1.
Proses belajar mengajar
berjalan sesuai rencana walaupun belum
sempurna.
2.
Siswa masih banyak yang belum
memahami metode demonstrasi.
3.
Suasana kelas cenderung masih
ramai dan belum mengarah ke kondisi hidup.
4.
Siswa masih ragu-ragu bertanya
sehingga guru cenderung lebih banyak menjelaskan.
2) Siklus II
Ø Perencanaan (Planning)
·
Guru memberikan penjelasan
ulang tentang tujuan pembelajaran yang kondusif melalui metode demonstrasi pada
pokok bahasan pasing bawah bola voli agar tidak disalah artikan oleh para
siswa.
·
Guru menjelaskan cara-cara dan
kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
·
Guru mengecek perlengkapan yang
akan digunakan dalam pembelajaran.
Ø Pelaksanaan (Action)
·
Penyerahan laporan sederhana
tentang tugas yang sebelumnya diberikan pada siklus I
·
Siswa melakukan pengamatan
secara bergiliran.
Ø Pengamatan
Dari pengamatan yang diperoleh peneliti diketahui bahwa
:
a.
Langkah – langkah kegiatan
dalam penerapan metode demonstrasi sudah dilaksanakan dengan baik.
b.
Keberhasilan guru dalam
membimbing dan memantau para siswa sudah memadai. Hal ini dilihat dari hampir
semua siswa tertarik untuk melaksanakan demonstrasi dan melakukan pengamatan.
c.
Dari lembar observasi diperoleh
keterangan bahwa para siswa selama pembelajaran mengalami kemajuan motivasi dan
semangat melakukan kegiatan karena menurut mereka pembelajaran dengan metode demonstrasi
ini sangat menyenangkan.
Ø Refleksi
Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat
pada siklus II dapat direfleksikan sebagai berikut :
a.
Semua tindakan yang
direncanakan dapat berjalan dengan lancar.
b.
Siswa menjadi terlatih untuk
menyimpulkan suatu konsep dalam sebuah pokok bahasan.
c.
Siswa mendapat pengalaman bahwa
pelajaran Penjaskes dapat dihubungkan dengan fenomena – fenomena alam yang ada
disekitar mereka
d. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan
data hasil penelitian maka digunakan beberapa
instrument sebagai berikut :
o
Lembar rencana pembelajaran
kegiatan belajar mengajar
o
Lembar instrumen berupa
soal-soal
o
Rubrik Penilaian
o
Lembar Evaluasi
J. JADWAL PENELITIAN
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
Sstudy Penelitian
|
||||||
2
|
Menyusun Proposal
|
||||||
3
|
Pengumpulan data
|
||||||
4
|
Analisis data
|
||||||
5
|
Menyusun draf Laporan
|
||||||
6
|
Revisi
|
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi , 2002.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakti
Jakarta PT. Rineksa Cipta
Engkos S.R. 1994. Penjaskes.
Jakarta; Erlangga
Husni, Agusta, dkk. 1987.
Buku pintar Olahraga . Jakarta; CV
Mawar Gempita
Muhajir, 1998, Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, Untuk SD Kelas 3,
JakartaErlangga
Slamet, S.R. 1994.Penjaskes 3.
Jakarta; Tiga Serangkai
Suharno. 1986, Ilmu
Kepelatihan Olah Raga Yogyakarta; IKIP Yogyakarta.
Syarifuddin, Aib. 1997,
Penjaskes 1,2,3, Jakarta; PT. Gramedia Widiasmara
Indonesia
Muhamamad Muhyi F.2009,Trampil
Kinesterika, JakartaPT.Gramedia Widiasarana Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar